PROGRES.ID - Cerita epik Ramayana adalah salah satu kisah yang kaya akan makna dan nilai-nilai budaya. Dalam cerita ini, terdapat tiga tokoh sentral yang memainkan peran penting: Sri Rama, Dewi Sita (juga populer dengan nama Sinta), dan Rahwana. Sedang di sisi hitam, terdapat Rahwana, Raja Alengka yang diceritakan sebagai pemantik kerusuhan dalam cerita ini. Digambarkan sebagai sosok raksasa dasamuka, yang dipersalahkan sebagai penculik Dewi Siinta. Kejam, troublemaker, dan keburukan keburukan lain terletak pada dirinya. Kebalikan dari Sang Rama Wijaya. Rama dan Sinta terkenal sebagai pasangan sejati. Cinta mereka tulus hingga dibawa mati. Kendati ada perbedaan yang mencolok antara versi India dan Sri Lanka, tetapi itu tidak menghapus kesucian Dewi Sinta. Ini kisah mereka versi India. Raden Rama seorang putra dari Prabu Dasarata dari kerajaan Ayodya. Setelah berhasil membebaskan Sinta, pergilah Rama dan Sinta serta Laksmana dan seluruh pasukan (termasuk pasukan kera) ke Ayodya. Setibanya di ibukota negera Kosala itu, mereka disambut dengan meriah oleh Barata, Satrukna, para ibu Suri, para punggawa dan para prajurit, serta seluruh rakyat Kosala. Singkat cerita, Hanoman, raja monyet yang licik, berhasil membantu Rama menyelamatkan Shinta. Tetapi, Rama awalnya menolak dan mempertanyakan kesucian Shinta selama berada di Kerajaan Alengka. Kemudian Rama meminta bukti kesuciannya, yaitu dengan melakukan bakar diri. mRHb.

kisah cinta rama dan sinta